Enshinacademy.com, Indonesia – Taekwondo adalah salah satu seni bela diri paling populer di dunia. Berasal dari Korea, seni bela diri ini kini menjadi cabang olahraga internasional yang dipertandingkan di Olimpiade.
Sejarah Taekwondo tidak hanya mencakup teknik bertarung, tetapi juga filosofi hidup. Artikel ini akan membahas bagaimana Taekwondo lahir, berkembang, dan akhirnya dikenal di seluruh dunia.
Asal-usul Taekwondo di Korea
Taekwondo berakar dari kebudayaan Korea kuno. Catatan sejarah menunjukkan bahwa bentuk awal seni bela diri ini sudah ada sejak zaman Tiga Kerajaan (57 SM – 668 M).
Salah satu bentuk bela diri awal adalah Taekkyeon, yang menekankan tendangan, kuda-kuda, dan gerakan mengalir. Seni bela diri ini kemudian berkembang dan memengaruhi Taekwondo modern.
Selain itu, pengaruh dari seni bela diri Cina dan Jepang juga turut memperkaya perkembangan teknik Taekwondo.
Perkembangan pada Abad ke-20
Pada awal abad ke-20, Korea mengalami masa pendudukan Jepang. Saat itu, seni bela diri lokal sempat mengalami penekanan, namun justru melahirkan semangat untuk melestarikan budaya asli.
Setelah Korea merdeka pada tahun 1945, para master bela diri mulai menyatukan berbagai aliran, termasuk Taekkyeon, Karate, dan seni bela diri tradisional lain. Dari sinilah lahir istilah Taekwondo pada tahun 1955, yang berarti:
- Tae: Kaki (tendangan)
- Kwon: Tangan (pukulan)
- Do: Jalan hidup atau filosofi
Filosofi dalam Taekwondo
Sejarah Taekwondo erat kaitannya dengan nilai-nilai moral dan filosofi hidup. Praktisi Taekwondo diajarkan lima prinsip utama:
- Kesopanan (Courtesy)
- Integritas (Integrity)
- Ketekunan (Perseverance)
- Pengendalian diri (Self-control)
- Semangat pantang menyerah (Indomitable spirit)
Nilai-nilai ini membuat Taekwondo bukan sekadar seni bela diri, melainkan juga cara membentuk karakter.

Penyebaran Taekwondo ke Dunia
Taekwondo mulai dikenal dunia pada tahun 1960-an. Tentara Korea Selatan yang ditugaskan di berbagai negara memperkenalkan seni bela diri ini.
Organisasi besar seperti Korea Taekwondo Association (KTA) dan kemudian World Taekwondo (WT) didirikan untuk mengatur standar dan kompetisi. Sejak itu, Taekwondo berkembang pesat dan diterima secara global.
Pada tahun 2000, Taekwondo resmi menjadi cabang olahraga Olimpiade. Sejak saat itu, popularitasnya semakin meningkat.
Taekwondo di Indonesia
Di Indonesia, Taekwondo mulai berkembang pada tahun 1970-an. Organisasi resmi Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) berdiri pada tahun 1981 dan menjadi anggota World Taekwondo.
Sejak itu, Indonesia berhasil melahirkan banyak atlet berprestasi di tingkat Asia maupun dunia.
Perbedaan Taekwondo Tradisional dan Modern
Sejarah Taekwondo membedakan antara dua gaya utama:
- Taekwondo Tradisional: Fokus pada seni, filosofi, dan pola gerakan (poomsae).
- Taekwondo Modern (Sport): Fokus pada kompetisi, poin tendangan, dan aturan pertandingan internasional.
Keduanya tetap saling melengkapi dan menjadi bagian dari perkembangan Taekwondo.
Dampak Global Taekwondo
Kini, Taekwondo dipraktikkan di lebih dari 200 negara. Seni bela diri ini tidak hanya menjadi olahraga, tetapi juga sarana diplomasi budaya Korea.
Banyak sekolah di seluruh dunia memasukkan Taekwondo dalam kurikulum mereka untuk melatih disiplin, fisik, dan mental anak-anak.

Kesimpulan
Sejarah Taekwondo menunjukkan bahwa seni bela diri ini bukan sekadar teknik bertarung, tetapi juga sarana membentuk karakter. Dari akar tradisionalnya di Korea hingga menjadi olahraga Olimpiade, Taekwondo telah menyentuh jutaan orang di seluruh dunia.
Dengan menggabungkan fisik, mental, dan filosofi hidup, Taekwondo akan terus bertahan sebagai salah satu seni bela diri paling berpengaruh.