Rodtang Jitmuangnon

Rodtang Jitmuangnon: Sang Raksasa Muay Thai dari Thailand

Enshinacademy.com, Indonesia – Di dunia Muay Thai, nama Rodtang Jitmuangnon menjadi simbol keberanian, ketangguhan, dan semangat juang tanpa batas. NERAKATOTO
Petarung asal Thailand ini dijuluki “The Iron Man”, karena daya tahannya yang luar biasa — nyaris tak pernah tumbang, bahkan ketika dihantam berkali-kali.

Gaya bertarungnya yang brutal namun disiplin menjadikannya salah satu ikon ONE Championship, dan inspirasi bagi generasi muda Thailand yang bermimpi menjadi legenda ring.

“Saya tidak lahir dari kemewahan, tapi dari keberanian untuk tidak pernah menyerah.” — Rodtang Jitmuangnon


1. Awal Kehidupan yang Penuh Perjuangan

Rodtang lahir pada 23 Juli 1997 di Provinsi Phatthalung, Thailand Selatan.
Sejak kecil, kehidupannya tidak mudah — keluarganya hidup sederhana, dan ia harus membantu orang tua bekerja di ladang serta pasar sejak usia dini.

Namun di balik kerasnya hidup, ada satu hal yang membentuk karakter Rodtang: Muay Thai.
Ia mulai berlatih di usia 7 tahun, terinspirasi oleh para petarung lokal yang menjadi kebanggaan kampung halamannya.

“Muay Thai bukan hanya olahraga. Itu satu-satunya cara saya keluar dari kemiskinan.”

Di usia 10 tahun, Rodtang sudah naik ring dan bertarung di acara-acara lokal untuk membantu biaya keluarga.
Dari sinilah semangat juang “The Iron Man” mulai ditempa.


2. Perjalanan ke Dunia Profesional

Setelah beberapa tahun bertarung di provinsi, Rodtang pindah ke Bangkok dan bergabung dengan Jitmuangnon Gym, salah satu kamp terbaik di Thailand.
Di bawah pelatihan keras, Rodtang membangun reputasi sebagai petarung muda yang cepat, kuat, dan tak kenal takut.

Ia mulai dikenal di ajang Channel 7 Stadium, tempat banyak legenda Muay Thai dilahirkan.
Dari sinilah namanya melejit — setiap penonton tahu, jika Rodtang naik ring, pertarungan akan berlangsung intens, brutal, dan menegangkan.

“Saya bertarung bukan untuk piala, tapi untuk bertahan hidup.”


3. Gaya Bertarung “The Iron Man”

Rodtang memiliki gaya bertarung yang sangat khas — kombinasi keberanian, tekanan konstan, dan kemampuan menyerap pukulan luar biasa.

Ciri khas gaya Rodtang:

  • 🔥 Agresif tanpa henti: selalu menekan lawan dari ronde pertama hingga terakhir.
  • 🧱 Daya tahan tinggi: seolah tak terpengaruh oleh serangan lawan.
  • Teknik kombinasi cepat: pukulan dan tendangan beruntun yang sulit diantisipasi.
  • 🎯 Counter-punch akurat: mampu membalas dengan serangan presisi di sela tekanan lawan.

Rodtang jarang mundur. Ia justru maju dengan kepala tegak, menantang lawan untuk menyerangnya — sebuah sikap yang membuat penonton kagum dan lawan takut.

“Saya tidak mundur, karena setiap langkah mundur artinya saya kalah dari rasa takut.”


4. Dominasi di ONE Championship

Debut Rodtang di ONE Championship pada tahun 2018 menjadi awal dari dominasi globalnya.
Dengan rekor luar biasa di Thailand, ia langsung menarik perhatian penggemar internasional dengan gaya bertarung yang spektakuler.

Tahun 2019, Rodtang meraih gelar Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai setelah mengalahkan Jonathan Haggerty — petarung asal Inggris yang dikenal cepat dan teknikal.
Pertarungan mereka disebut sebagai salah satu laga terbaik dalam sejarah ONE Championship.

Setelah itu, Rodtang mempertahankan gelar juaranya berkali-kali melawan petarung top dunia seperti:

  • Jonathan Haggerty (rematch)
  • Walter Goncalves
  • Petchdam Petchyindee
  • Joseph Lasiri

“Setiap lawan adalah ujian untuk membuktikan bahwa saya masih Raja.”


5. Perbandingan Gaya dengan Legenda Muay Thai

Rodtang sering dibandingkan dengan legenda seperti Buakaw Banchamek dan Saenchai, namun gaya bertarungnya memiliki ciri unik.
Jika Buakaw dikenal dengan kekuatan dan teknik klasik, Rodtang membawa elemen modern dengan kecepatan eksplosif dan mental baja.

Kombinasi kekuatan dan daya tahan menjadikannya petarung paling ditakuti di kelas flyweight.
Meskipun banyak lawan mencoba bermain jarak jauh, Rodtang selalu menemukan celah untuk mendekat dan menekan.

“Saya tidak punya rencana rumit. Saya hanya tahu: terus maju, sampai lawan berhenti.”


6. Tantangan dan Eksperimen di Dunia MMA

Pada tahun 2022, Rodtang mencoba hal baru — bertarung dalam Hybrid Rules Bout melawan legenda MMA Demetrious “Mighty Mouse” Johnson.
Pertarungan ini bergantian antara ronde Muay Thai dan ronde MMA.

Meskipun kalah lewat submission di ronde kedua, Rodtang membuktikan keberaniannya untuk menantang batas diri.
Eksperimen ini memperlihatkan sisi lain dirinya — bukan hanya petarung keras, tapi juga pembelajar sejati.

“Saya kalah bukan karena lemah, tapi karena saya ingin belajar menjadi lebih kuat.”


7. Disiplin, Filosofi, dan Kehidupan Sehari-hari

Di balik sikap garang di ring, Rodtang dikenal rendah hati dan sederhana.
Ia tetap tinggal di Thailand dan aktif melatih generasi muda di gym-nya.

Rutinitas hariannya penuh disiplin:

  • 🥋 Latihan pagi dan sore setiap hari
  • 🥦 Pola makan ketat dan kontrol berat badan
  • 🧘 Meditasi sebelum bertarung untuk menenangkan diri

Rodtang percaya bahwa jiwa Muay Thai adalah keseimbangan antara kekuatan dan ketenangan.

“Jika hatimu tenang, pukulanmu akan lebih kuat.”


8. Kehidupan Pribadi dan Popularitas

Rodtang kini menjadi selebritas nasional di Thailand.
Ia sering tampil di acara TV, menjadi duta merek olahraga, dan memiliki jutaan pengikut di media sosial.

Namun, di balik ketenaran, ia tetap fokus pada kariernya sebagai petarung dan pelatih.
Hubungannya dengan sesama petarung ONE, Stamp Fairtex, juga sempat mencuri perhatian publik.

Meski hidupnya kini jauh lebih mapan, Rodtang tidak pernah melupakan asal-usulnya.
Ia masih sering kembali ke kampung halaman untuk membantu anak-anak muda belajar Muay Thai.


9. Filosofi “The Iron Man”

Rodtang hidup dengan prinsip sederhana: kerja keras, disiplin, dan keberanian.
Ia percaya bahwa kemenangan sejati bukan di atas ring, tapi di dalam hati — ketika seseorang menaklukkan rasa takutnya sendiri.

“Musuh terbesar saya bukan orang lain. Musuh saya adalah rasa malas dan keraguan.”

Filosofi inilah yang membuat Rodtang menjadi inspirasi bagi jutaan orang, baik di Thailand maupun dunia.


10. Warisan dan Masa Depan

Di usia 27 tahun, Rodtang sudah dianggap sebagai salah satu petarung Muay Thai terbaik sepanjang masa.
Namun ia belum berniat pensiun — justru ingin menantang diri di disiplin baru seperti kickboxing dan MMA.

Bagi Rodtang, kariernya belum selesai.
Tujuan utamanya bukan sekadar mempertahankan sabuk juara, tapi menjadi simbol semangat juang Thailand bagi dunia.

“Selama saya bisa berdiri, saya akan terus bertarung. Karena itu cara saya hidup.”


Kesimpulan

Rodtang Jitmuangnon bukan sekadar petarung — ia adalah manifestasi dari semangat Muay Thai: berani, gigih, dan pantang menyerah.
Perjalanannya dari anak desa miskin hingga menjadi juara dunia adalah kisah nyata tentang kekuatan mimpi dan disiplin.

Ia menunjukkan bahwa keberanian sejati bukan tidak takut — tapi bertarung meski takut.

“Saya lahir dari Muay Thai, dan akan hidup untuk Muay Thai.”

Back To Top