Enshinacademy.com, Indonesia – Muay Thai dikenal sebagai seni delapan tungkai, karena menggunakan tinju, siku, lutut, dan kaki dalam pertarungan.
Namun, sebelum menjadi olahraga populer, Muay Thai adalah bagian penting dari sejarah Thailand. Seni bela diri ini lahir dari kebutuhan bertahan hidup dan kemudian berkembang menjadi identitas budaya serta olahraga internasional.
Asal-Usul Muay Thai di Medan Perang
Muay Thai berakar dari Muay Boran, seni bela diri kuno yang dipraktikkan oleh prajurit Thailand.
Pada abad ke-16, ketika terjadi banyak peperangan di Asia Tenggara, tentara Siam menggunakan teknik pukulan, tendangan, siku, dan lutut untuk bertarung jarak dekat.
Muay Boran tidak hanya sekadar teknik, tetapi juga strategi perang yang efektif tanpa senjata. Inilah fondasi yang melahirkan Muay Thai.
Transformasi dari Muay Boran ke Muay Thai
Seiring berjalannya waktu, Muay Boran mulai dipraktikkan di luar medan perang.
Di era Raja Naresuan (1590–1605), Muay Boran diajarkan kepada rakyat untuk memperkuat pertahanan nasional.
Pada abad ke-18, Muay Boran semakin populer sebagai hiburan. Pertandingan sering digelar di festival dengan penonton ramai, menjadikannya olahraga rakyat.
Barulah di awal abad ke-20, Muay Boran mengalami modernisasi dengan diberlakukannya aturan, sarung tinju, ring, dan waktu pertandingan. Dari sinilah lahir Muay Thai modern.
Peran Budaya dalam Muay Thai
Muay Thai bukan hanya pertarungan fisik, tetapi juga sarat budaya.
Setiap pertandingan diawali dengan Wai Kru Ram Muay, tarian penghormatan kepada guru, leluhur, dan dewa pelindung.
Selain itu, petarung mengenakan Mongkhon (ikat kepala) dan Pra Jiad (ikat lengan) sebagai simbol perlindungan dan keberuntungan.
Unsur budaya ini membuat Muay Thai lebih dari sekadar olahraga, melainkan juga warisan spiritual dan nasionalisme Thailand.
Muay Thai di Era Modern
Pada abad ke-20, Muay Thai resmi diatur dengan sistem kompetisi profesional. Federasi olahraga dibentuk, dan peraturan internasional mulai diberlakukan.
Dari Bangkok, Muay Thai menyebar ke seluruh dunia. Saat ini, gym Muay Thai ada di hampir setiap negara.
Banyak petarung internasional datang ke Thailand untuk berlatih, menjadikan negara ini pusat utama Muay Thai global.
Muay Thai dan Mixed Martial Arts (MMA)
Popularitas Muay Thai semakin meningkat setelah munculnya MMA.
Teknik tendangan dan serangan lutut Muay Thai menjadi senjata andalan banyak petarung UFC.
Hal ini menjadikan Muay Thai salah satu seni bela diri paling berpengaruh di era pertarungan modern.
Legenda Muay Thai
Beberapa petarung legendaris memperkenalkan Muay Thai ke dunia, seperti:
- Nai Khanom Tom – pahlawan nasional Thailand, dikenal sebagai “Bapak Muay Thai”.
- Samart Payakaroon – juara dunia tinju dan ikon Muay Thai.
- Buakaw Banchamek – petarung modern yang membawa Muay Thai ke kancah internasional.
Nama-nama ini membuat Muay Thai semakin dikenal dan dihormati secara global.
Muay Thai di Indonesia
Dalam beberapa tahun terakhir, Muay Thai semakin populer di Indonesia.
Banyak gym yang menyediakan kelas Muay Thai, baik untuk kebugaran maupun kompetisi.
Kejuaraan lokal hingga internasional juga digelar, memperlihatkan bahwa Muay Thai kini diterima luas di tanah air.
Filosofi Muay Thai
Selain teknik, Muay Thai mengajarkan filosofi hidup:
- Disiplin – latihan keras dan konsistensi.
- Respek – penghormatan kepada guru dan lawan.
- Keseimbangan tubuh dan pikiran – mengendalikan emosi saat bertarung.
Filosofi ini menjadikan Muay Thai bukan sekadar olahraga, tetapi juga jalan hidup.
Kesimpulan
Sejarah Muay Thai adalah kisah evolusi dari seni perang kuno menjadi olahraga global.
Dari Muay Boran, berkembang ke Muay Thai modern, hingga kini mendunia lewat MMA dan kejuaraan internasional.
Lebih dari sekadar bela diri, Muay Thai adalah warisan budaya Thailand yang mengajarkan disiplin, respek, dan kekuatan jiwa.