Gordon Ryan jiu jitsu

Gordon Ryan: Raja Tak Terbantahkan di Dunia Jiu-Jitsu

Enshinacademy.com, Indonesia – Dalam dunia Brazilian Jiu-Jitsu (BJJ) modern, satu nama berdiri di puncak tertinggi — Gordon Ryan. nerakatoto
Dikenal sebagai “The King” oleh penggemarnya, Ryan bukan hanya juara dunia, tetapi fenomena yang mengubah wajah grappling profesional.

Dengan teknik brilian, fisik kuat, dan mental tak tergoyahkan, Gordon Ryan telah menulis bab baru dalam sejarah jiu-jitsu kompetitif.
Ia adalah simbol evolusi teknik, dedikasi ekstrem, dan keberanian untuk menantang batas tradisi.

“Saya tidak hanya ingin jadi juara. Saya ingin menjadi yang terbaik yang pernah ada — dan tak ada yang mendekat.” — Gordon Ryan jiu jitsu


Gordon Ryan jiu jitsu

1. Awal Kehidupan dan Perkenalan dengan Jiu-Jitsu

Gordon Ryan lahir pada 8 Juli 1995 di Monroe Township, New Jersey, Amerika Serikat.
Sejak kecil, ia sudah tertarik pada seni bela diri, namun baru menemukan arah sejatinya saat diperkenalkan pada Brazilian Jiu-Jitsu di usia 15 tahun.

Ia mulai berlatih di bawah Miguel Benitez, lalu bergabung dengan tim legendaris Renzo Gracie Academy di New York, di mana ia bertemu pelatih utama yang membentuk kariernya — John Danaher.

Danaher, seorang ahli strategi jiu-jitsu yang dikenal perfeksionis, segera melihat potensi luar biasa dalam diri Ryan.
Ia berkata:

“Gordon memiliki sesuatu yang langka — bukan hanya kekuatan, tapi kecerdasan teknis yang bisa melihat jiu-jitsu seperti permainan catur.”


2. Perjalanan dari Sabuk Putih ke Sabuk Hitam

Dalam waktu singkat, Gordon Ryan melesat di dunia grappling.
Ia memenangkan kompetisi demi kompetisi, termasuk IBJJF No-Gi dan EBI (Eddie Bravo Invitational).

Di bawah bimbingan John Danaher, ia menjadi bagian dari “Danaher Death Squad” — tim yang dikenal karena gaya submission modern dan sistem leglock revolusioner.
Rekan satu timnya termasuk Garry Tonon dan Eddie Cummings, dua nama besar dalam dunia grappling.

Ryan dianugerahi sabuk hitam jiu-jitsu pada tahun 2016 — hanya 5 tahun setelah mulai berlatih, sebuah pencapaian yang luar biasa cepat di dunia BJJ.

“Ketika kamu hidup untuk jiu-jitsu, waktu bukan batasan — setiap hari adalah eksperimen untuk jadi lebih baik.”


3. Gaya Bertarung dan Strategi Unik

Gordon Ryan dikenal karena kemampuan adaptifnya. Ia bisa bermain di posisi atas (top game) maupun bawah (guard game) dengan efisien luar biasa.

Beberapa ciri khas gaya bertarungnya antara lain:

  • 🧠 Sistematis: Ia tidak bertarung spontan, tapi berdasarkan rencana detail yang dibangun dari analisis teknik lawan.
  • 🦵 Leg Lock Mastery: Salah satu pionir dalam sistem serangan kaki modern (inside heel hook, outside ashi garami).
  • 💪 Kontrol Tekanan (Pressure Passing): Mampu menekan lawan hingga tidak bisa bernapas atau bergerak.
  • 🔁 Transition Fluidity: Semua gerakan saling terhubung — setiap serangan gagal langsung berubah menjadi kuncian lain.

Ryan selalu menyebut jiu-jitsu sebagai “game of control”, di mana siapa yang mampu mengatur ritme, dialah pemenangnya.

“Saya tidak mengejar submission. Saya mengejar kontrol total — submission hanya efek sampingnya.”


4. Dominasi di Ajang Dunia

Gordon Ryan mulai mencetak namanya di ajang ADCC (Abu Dhabi Combat Club) — kompetisi grappling paling bergengsi di dunia.

📜 Pencapaian Besarnya:

  • 🥇 ADCC World Champion (2017, 2019, 2022)
  • 🥇 EBI Superfight Champion (Eddie Bravo Invitational)
  • 🥇 IBJJF No-Gi World Champion
  • 🥇 Multiple Superfights Winner (WNO, Polaris, GrappleFest)

Di ADCC 2022, ia memenangkan dua kategori sekaligus (berat +100kg dan Absolute) — sesuatu yang hampir mustahil dilakukan oleh atlet lain.

Yang lebih menakjubkan, selama lebih dari 100 pertandingan profesional, Ryan hanya mengalami satu kekalahan melalui poin — tidak pernah kalah lewat submission.


5. Hubungan dengan Pelatih John Danaher

Kisah Gordon Ryan tidak bisa dipisahkan dari pelatihnya, John Danaher, sosok genius yang dikenal eksentrik dan jenius strategi.

Danaher mengajarkan Ryan untuk tidak hanya mengandalkan kekuatan, tetapi berpikir secara sistematis dan ilmiah.
Sistem “Danaher Leg Lock” dan “Back Control System” menjadi dasar utama kesuksesan Ryan di dunia grappling modern.

“Tanpa John, saya hanyalah petarung kuat. Dengan John, saya menjadi mesin analisis pertempuran.” — Gordon Ryan

Mereka bersama-sama mengubah paradigma jiu-jitsu kompetitif dari sekadar seni bertahan menjadi ilmu kontrol tubuh dan strategi waktu.


6. Fisik, Diet, dan Gaya Hidup “The King”

Selain teknik, Gordon Ryan juga dikenal karena dedikasi ekstrem terhadap kebugaran.
Ia menjalani latihan kekuatan, mobilitas, dan diet ketat untuk mendukung performa puncak.

Ryan mengikuti pola makan tinggi protein dan lemak sehat — dikenal dengan “carnivore diet”, di mana ia menghindari karbohidrat untuk meningkatkan fokus dan energi.
Meski sempat mengalami masalah kesehatan pencernaan (stomach condition), ia tetap bertanding di level tertinggi tanpa kompromi.

“Tubuh adalah mesin. Jika kamu memberinya bahan bakar terbaik, ia akan beroperasi tanpa batas.”


7. Kontroversi dan Kepribadian

Gordon Ryan dikenal sebagai atlet karismatik namun kontroversial.
Ia sering berbicara lantang di media sosial, menantang lawan-lawan top dunia dan menyebut dirinya sebagai “The King of Jiu-Jitsu.”

Sebagian orang menyebutnya arogan, tapi para penggemar melihatnya sebagai sosok jujur yang percaya diri dan berani.
Ia membela pendiriannya bahwa jiu-jitsu adalah kompetisi seni, bukan ajang kesopanan semu.

“Jika kamu tidak ingin mendengar omonganku, kalahkan aku di tatami.”

Citra inilah yang membuatnya menjadi ikon global — dicintai, dikritik, tapi tak bisa diabaikan.


8. Warisan dan Pengaruh di Dunia Grappling

Gordon Ryan bukan sekadar juara — ia adalah revolusi dalam dunia grappling.
Pendekatan ilmiahnya terhadap teknik membuat banyak akademi di dunia mengadopsi sistem Danaher-Ryan dalam pelatihan modern.

Melalui kanal YouTube dan platform pelatihan seperti BJJ Fanatics, Ryan membagikan ribuan jam materi edukasi teknik dengan detail luar biasa.
Ia ingin membangun generasi baru grappler yang berpikir seperti ilmuwan dan bergerak seperti seniman.

“Saya ingin jiu-jitsu berkembang — bukan hanya jadi olahraga, tapi bahasa universal tubuh manusia.”


9. Kehidupan di Luar Arena

Di luar dunia kompetisi, Ryan dikenal dekat dengan keluarganya dan kekasihnya, Nathalia Santoro, yang juga atlet dan pelatih kebugaran.
Ia juga memiliki anjing peliharaan bernama Benji, yang sering muncul di postingan media sosialnya.

Ryan menikmati hidup sederhana — membaca buku strategi, meditasi, dan berlatih setiap hari.
Bagi dia, jiu-jitsu bukan pekerjaan, tapi “cara hidup dan alat memahami dunia.”


10. Masa Depan “The King”

Meski baru berusia 29 tahun, Gordon Ryan telah menulis sejarah.
Namun ia tidak berhenti — target berikutnya adalah mempertahankan gelar ADCC 2024 dan membuka akademi sendiri di Texas.

Bagi banyak penggemar, Ryan bukan hanya juara dunia, tapi wajah masa depan jiu-jitsu.
Ia menginspirasi jutaan atlet muda untuk percaya bahwa ilmu, disiplin, dan keberanian bisa menaklukkan apa pun.

“Saya tidak ingin dikenal sebagai petarung terbaik. Saya ingin dikenal sebagai orang yang mengubah jiu-jitsu selamanya.” — Gordon Ryan


Kesimpulan

Gordon Ryan bukan sekadar atlet — ia adalah fenomena global.
Dengan dominasi teknis, kecerdasan strategi, dan mental juara, ia telah menulis ulang aturan dunia grappling.

Dari tatami kecil di New Jersey hingga podium ADCC, perjalanannya adalah kisah disiplin, inovasi, dan kepercayaan diri tanpa batas.

“Raja tidak lahir dari mahkota, tapi dari keberanian menantang dunia dengan kemampuannya sendiri.”

Back To Top